#siCinta Atalia
#siCinta Atalia
  • Home
  • Kegiatan
  • Opini
  • Features
    • Lifestyle
    • Sports Group
      • Category 1
      • Category 2
      • Category 3
      • Category 4
      • Category 5
    • Sub Menu 3
    • Sub Menu 4
  • Contact Us

Pernah dengar atau baca kata-kata ini, “bukan di mana, tapi dengan siapa”, nggak? Ternyata, kata-kata tersebut memang benar adanya. Makna sebuah perjumpaan bisa sangat ditentukan oleh dengan siapa kita bersua.

Alhamdulillah, rasa syukur saya panjatkan kepada Allah SWT. Atas izin-Nya, saya dan Kang Emil mendapatkan perjumpaan yang penuh makna di Geneva. Pada suasana Hari Raya Idul Adha 1445 H ini, saya bertemu dengan orang-orang baik di sana. Saya bertemu dengan Bapak Dubes Indonesia untuk PBB beserta Ibu. Sungguh berkesan, karena pecel yang disajikan sebagai jamuan Idul Adha begitu juara.

Saya juga berkesempatan bertemu dengan Dubes Malaysia, Dubes Brunei Darussalam, dan tentunya Dubes Indonesia. Yang disebut terakhir, Om Dandhi, bukan orang baru buat saya, karena kebetulan kami adalah teman kuliah dulu di HI Unpar.


Saya juga secara khusus ingin mengucapkan terima kasih untuk Om Umbara dan Yohana Umbara yang masakannya paling enak sejagat raya. Semoga semua orang-orang baik yang saya temui di Suisse selalu dilimpahi kesehatan dan kebahagiaan. Aamiin.

Terakhir, saya ucapkan Selamat Hari Idul Adha 1445 H. Semoga kita selalu diberi kekuatan untuk istiqamah dalam meneladani ketaatan Nabi Ibrahim a.s., keikhlasan Siti Hajar, dan kesalehan Nabi Ismail a.s. Mohon maaf lahir batin.
MOSKOW (PR),- Anjungan Jawa Barat dalam Festival Indonesia 2019 di Krasnaya Presnya, sukses mencuri perhatian warga Moskow, Rusia. Berbagai produk tradisional Jawa Barat turut hadir dalam Festival Indonesia 2019 yang digelar dari Jumat sampai Minggu, 2-4 Agustus 2019 waktu setempat.

Selama tiga hari event, warga Moskow selalu memadati berbagai anjungan termasuk dari Jawa Barat. Salah satu warga yang berkunjung, Vasily (48), mengaku sangat puas karena telah memboyong dua buah payung geulis tradisional Tasikmalaya. “Payung ini sangat cantik dan indah sekali, saya bawa pulang satu lagi. Istri saya pasti suka,” kata dia.

Festival yang bertemakan “Visit Wonderful Indonesia: Enjoy Our Tropical Paradise” menampilkan pameran berbagai produk Indonesia, seperti kopi, pakaian, aksesori, kuliner nusantara, kerajinan, dan lainnya.

Berbagai pagelaran seni dan budaya dari berbagai daerah di Indonesia juga turut digelar, baik itu lagu, tarian, maupun permainan alat musik, termasuk gamelan dan wayang kulit.

Festival Indonesia 2019 didukung Kementerian Luar Negeri serta Kementerian Pariwisata Indonesia, Pemerintah Kota Moskow, Taman Krasnaya Presnya, dan sejumlah lembaga pemerintah, termasuk swasta dari Indonesia dan Rusia.

Menurut Ketua Dekranasda Jawa Barat Atalia Praratya Kamil, antusiasme warga Moskow sangat luar biasa. “Bahkan ada yang tiga hari berturut-turut warga Moskow selalu hadir di anjungan Jawa Barat, mudah-mudahan ini semakin menambah motivasi dan kecintaan kita terhadap produk kerajinan Jawa Barat,” ujarnya usai penutupan Festival Indonesia 2019, Minggu 4 Agustus 2019.

Antusiasme tersebut selain karena beragamnya produk-produk yang ditawarkan, juga karena Dekranasda Provinsi Jawa Barat membagi-bagikan suvenir menarik secara gratis, di antaranya payung geulis, pouch batik, serta beragam gantungan kunci khas Jawa Barat.

Payung geulis paling mendapat perhatian masyarakat di sana. Produk khas dari Tasikmalaya ini menjadi rebutan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Payung warna-warni ini juga menjadi ornamen utama dari gerbang Anjungan Jawa Barat sehingga menjadi ikon tersendiri di Festival Indonesia 2019 ini.***

Sumber: Pikiran Rakyat
Bukan bujuk rayu lho ini mah. Memang rasa cinta terhadap tanah karuhun kita, Jawa Barat, makin terasa di Rusia. Iya, terasa makin dalam tentunya. Bukan hanya karena jauh dari tanah air memang akan membangkitkan kerinduan, bukan itu saja, tetapi ada hal istimewa lainnya.

Alhamdulillah, kami berkesempatan mendampingi teman-teman yang begitu bersemangat mengelola Anjungan Jawa Barat pada Festival Indonesia 2019 di Krasnaya Presnya, Moscow, Rusia. Kegiatan ini berlangsung pada 2-4 Agustus 2019 yang lalu.


Membawa nama Jawa Barat di negeri orang tentu membutuhkan persiapan, kemampuan dan energi yang mencukupi. Kami berbangga bahwa teman-teman dan semua pihak yang membantu Anjungan Jawa Barat telah memberikan yang terbaik untuk provinsi Jawa Barat dan negeri Indonesia tercinta.

Tentu saja, membawa nama baik di kancah internasional dapat menimbulkan beban dan tantangan tersendiri, tetapi jika semuanya dilakukan dengan penuh cinta dan kebersamaan, pada akhirnya menjadi lebih ringan dan menyenangkan.

Kami atas nama Dekranasda Jawa Barat mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan, bantuan dan kerjasama dari semua pihak, sehingga Jawa Barat dapat menampilkan diri dengan penuh kehangatan, cantik, unik dan menyenangkan bagi masyarakat Rusia yang datang.

Sambutan dari masyarakat Rusia inilah yang menjadi catatan tersendiri. Begitu antusiasnya mereka yang datang dan memberikan penghargaan bagi Anjungan Jawa Barat, membuat kami amat senang sekaligus terharu. Muncul sebuah kebanggaan karena begitu besar perhatian dan penghargaan yang mereka berikan.

Kalau masyarakat luar negeri saja dapat menghargai Jawa Barat tercinta dengan beragam karya seni budaya dan hasil produksinya, apalagi kita yang tinggal di sana. Semoga kita semakin mencintai tanah air tercinta dan Jawa Barat khususnya.

Beberapa waktu yang lalu saya diundang oleh JESC untuk melihat pabrik-pabrik pengolahan sampah di Chiba. Selepas itu, di Tokyo saya juga berkesempatan menyampaikan presentasi tentang kota Bandung dan apa yang sudah dilakukan Bandung untuk mengatasi masalah sampah.


Luar biasa ilmu yang sudah kami dapatkan dari perjalanan berharga ini. Untuk menjadi seperti Jepang, kita memang masih memerlukan perjalanan yang jauh. Tetapi, harus kita syukuri bahwa upaya yang dilakukan warga bandung sudah luar biasa. Jepang memerlukan waktu lebih dari 20 tahun untuk meraih pencapaian seperti sekarang. Bagaimana dengan kita? Dalam 2 tahun saja kita sudah dapat menyaksikan sendiri, terlihat perubahan-perubahan yang signifikan. Artinya, kita harus optimis bahwa suatu saat kita bisa menjadi se-keren Jepang.


Saat ini yang kita perlukan bukan regulasi atau teknologi, karena kita sudah mempunyai itu. Yang terpenting adalah perubahan perilaku masyarakat, untuk mau membuang sampah dan mau memilah sampah dari mulai sumbernya, yaitu rumah tangga. Insya Allah, tahun 2016 ini kami membuat program-program di PKK dan FRPBS yang sejalan dengan hal ini.


Alhamdulillah-nya lagi, pihak JESC dan JICWES mau membantu Kota Bandung, baik dalam sosialisasi, program, pendampingan maupun suntikan anggarannya juga. (Huhuy!)Insya Allah, dengan dukungan dari PD Kebersihan dan stakeholder lainnya kita siap menuju Bandung Bersih Bandung Juara.


Kalau mereka peduli... masa kita tidak?

Semangat yuk, warga Banduuung!
Postingan Lama Beranda

SUBSCRIBE & FOLLOW

POPULAR POSTS

  • Tips Disayang Suami Ala Atalia Kamil
  • Panci Multifungsi Panineungan
  • Gaya Istri Ridwan Kamil Cantik Serba Merah Saat Suami Dilantik Jadi Gubernur
  • Riwayat Singget Perjoangan Raden Dewi Sartika
  • Kisah Lia Ridwan Kamil, Jadi Ibu bagi Warga Bandung (1)
HIKMAH
ARTIKEL

Copyright © ataliapraratya.com