Media lebih sering memberitakan sang suami, arsitek ternama Ridwan Kamil, yang tak lama lagi dilantik sebagai Wali Kota Bandung. Dibalut hijabnya yang anggun, bisa ditebak Lia memiliki cita rasa berbusana yang terbilang berkelas. Tidak terlalu berlebihan, namun tampilannya enak dipandang.
“Berpakaian itu ciri karakter dan selera pribadi. Kalau saya, pasti mengikuti selera kang Emil (Ridwan Kamil). Beliau selalu meminta saya tampil rapi dan cantik namun tidak terlalu blink dan too much. Maklumlah, saya 'kan istri seorang arsitek yang mengedepankan keindahan visual,” ujar Lia disusul tawa lepasnya. Dijumpai di sebuah hotel beberapa waktu lalu, Lia begitu antusias saat berbicara kesibukannya sebagai ibu dan istri arsitek ternama. Dia begitu menikmati kegiatannya di perusahaan Urbane Indonesia sebagai jasa konsultan perencanaan, arsitektur dan desain yang dia dirikan pada tahun 2004, bersama Ridwan Kamil.
Lia sejak awal menduduki posisi direktur administrasi dan keuangan, dengan tugas profesional. Banyak prestasi yang sudah ditorehkan Urbane. Beberapa karya arsitek Emil tersebar di sejumlah negara seperti di Singapura, Thailand, Bahrain, Cina, Vietnam, Uni Emirat Arab dan tentu saja Indonesia. Umumnya proyek ini berupa pengembangan kawasan perkotaan seluas 10-1000 hektare atau disebut sebagai mega proyek.
pic by: Uchan, thanks ya! |
“Kang Emil itu orangnya sangat asyik, saya dibebaskan untuk beraktualisasi diri selama bisa membagi waktu dengan keluarga. Makanya saya lebih mengurus internal Urbane, sementara beliau cari proyek. Saya juga aktivis di LSM Ciptadewi yang bergerak dalam peningkatan dan pemberdayaan perempuan, khususnya dalam mengatur finansial keluarga. Saya juga aktif menjadi host di TV lokal, siaran radio dan menjadi MC,” ungkap Lia.
Sebelum Ridwan Kamil muncul sebagai arsitek terkenal, Lia pernah mengalami berbagai riak perjalanan yang cukup mengesankan. Setelah dipinang Emil, ia diboyong ke Amerika untuk mendampingi sang suami yang bekerja sekaligus kuliah S2 di University of California, Berkeley. Seperti layaknya pasangan yang baru menikah, perekonomian mereka pun belum semapan saat ini.
Bahkan, Lia pernah memiliki pengalaman bekerja di sebuah restoran di New York. “Pengalaman jatuh-bangun itulah yang melahirkan motivasi untuk kembali ke Indonesia. Di Bandung, saya membantu suami mendirikan Urbane. Awalnya, membangun reputasi secara komersil. Kini Urbane fokus pada membangun masyarakat miskin kota, terlebih setelah nanti dilantik menjadi wali kota,” kisahnya.
Menyoal rencananya ke depan, Lia tampak bersemangat ketika bercerita tentang pembangunan masyarakat Kota Bandung, khususnya yang berkaitan dengan permasalahan sosial dan lingkungan. Sebagai istri, dia akan terus menemani sang suami concern menelusuri permasalahan masyarakat perkotaan dan berbaur tanpa sekat.
“Bagaimana pun saya adalah supporting utama dari Kang Emil. Begitu juga ketika ia berniat membangun Kota Bandung, saya pasti ikut terjun total dan menyatu dengan masyarakat. Pembangunan lingkungan dengan pendekatan keluarga, adalah hal yang akan saya sentguh lebih dulu,” paparnya. Alumnus PAAP Universitas Padjadjaran serta Hubungan Internasonal Universitas Parahyangan ini juga tak harus tampil berbeda ketika menjabat sebagai istri wali kota.
Sesuai karakternya yang bersahaja, Lia berjanji tetap menjadi diri sendiri dalam segala hal. Termasuk dalam perannya sebagai ibu, anak di tengah keluarga besarnya, juga kiprahnya di dunia hiburan sebagai host.
“Bagi saya cantik adalah cara dia bersikap dan bagaimana ia berupaya memperluas wawasannya. Saya juga tidak ribet, sama seperti yang diminta Kang Ridwan, jadi diri sendiri saja,” tutupnya sembari tersenyum. (dini budiman)
source: Koran-Sindo
Sosial media