Stunting merupakan masalah gizi yang kronis dimana kondisi anak lebih pendek dibanding anak seusianya. Hal ini merupakan masalah serius karena beberapa orangtua belum mengetahui terkait kasus stunting.
Kebanyakan orangtua menganggap bahwa stunting merupakan masalah terkait genetik, padahal penyebab stunting karena kurangnya asupan gizi pada anak dalam 1000 hari pertama lahir.
Tak hanya itu, penyebab stunting lain disebabkan oleh pemberian MPASI yang kurang dalam mencukupi asupan nutrisi. Sehingga Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut bahwa Indonesia berada di urutan ke lima jumlah anak berpostur pendek.
Tak hanya di Indonesia, bahkan diperkirakan ada 178 juta anak di dunia yang di bawah usia lima tahun pertumbuhanya terhambat karena stunting.
Kasus stunting cukup menyita perhatian masyarakat, salah satunya beberapa mahasiswa di kampus kenamaan menjadikan stunting menjadi bahan penelitian skripsi.
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari situs resmi Humas Jawa Barat, Bunda PAUD Atalia Ridwan Kamil mempromosikan tiga program anti stunting saat acara Festival Anak Ceria dan Talkshow pada Senin, 27 Januari 2020 kemarin.
Ketiga program untuk menanggulangi stunting atau kecebolan pada anak yakni Ojek Makanan Balita (Omaba), Siaran Keliling (Sarling), dan Kekasih Juara (Koseling Silih Asih Juara).
“Program cegah stunting ini sudah dicanangkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat sejak 2018 lalu. Kami bekerja sama dan berkolaborasi dengan stakeholder yang juga bekerja keras saat ini,” ujar Atalia seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari situs resmi Humas Jabar.
Omaba atau Ojek Makanan Balita merupakan progam pembuatan makanan balita yang diprakarsai oleh ibu-ibu di wilayah Bandung. Dimana mereka diharuskan memasak dan mengantarkan makanan sehat bagi anak-anak yang mengalami gizi buruk.
Antaran makanan pada anak dimulai dari jam setengah enam pagi dibantu oleh PT Pertamina sebagai jembatan pengantar makanan tersebut. Lalu Sarling ataun Siaran Keliling yaitu membina ibu-ibu langsung ke titik-titik stunting.
Sejauh ini, aplikasi dari program Sarling Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat telah memberikan timbangan yang telah disesuaikan dengan ukuran tinggi badan anak ke setiap Posyandu.
Dikutip Pikiran-Rakyat.com situs Dinas Kesehatan Bandung, program Kekasih Juara atau Konseling Silih Asih Juara telah diresmikan dua tahun yang lalu.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan indeks kebahagiaan masyarakat, dimana keberhasilannya dikembangkan dengan tagline 'Butuh Teman Curhat, Kekasih Juara Solusinya'.
Kekasih Juara terdiri dari enam jenis konseling yang difasilitasi masalah anak dan remaja, konseling psikologi, konseling religi, konseling seputar kesehatan reproduksi, konseling seputar reproduksi, konseling ASI, dan konseling berhenti merokok.
Dengan momentum Hari Gizi Nasional kemarin, diharapkan ketiga program ini dapat mulai dijalankan di berbagai wilayah lainnya.
Selain itu program ini juga dapat diaplikasikan di 13 kabupaten yang terindikasi rawan stunting di wilayah Jawa Barat.***
Sumber: Pikiran-Rakyat.com
Sosial media